Sabtu, 13 Mei 2017

Mengupas Change Management

Alam mitologi Romawi Kuno, ada dewa yang bernama Janus. Dewa ini bermata dua, kepala yang satu berjenggot dan melihat ke belakang, ke masa lalu. Kepala yang satu lagi tidak berjenggot, tampil muda dan melihat ke depan. Tujuan orang Romawi kuno berdoa kepada Janus adalah mereka ingin masa depan mereka lebih baik daripada masa lalu mereka, karena dewa ini dianggap dewa yang memegang masa lalu dan masa depan. Karena dewa ini membuka tahun yang baru, maka namanya diabadikan untuk bulan pertama: Januari.

Kasus Cigna

Cigna Insurance adalah perusahaan asuransi yang mengalami kerugian fenomenal. Pada tahun 1993 mereka mengalami kerugian sebesar 278 juta dollar US, sampai management nya memutuskan untuk melakukan restrukturisasi change management dengan meminta Thomas Valerio (Ex IBM Executive) menjadi VP Corporate Engineering.

For years, they brutally revealed all weaknesses that they have, without even disclose it from their employees. Apapun yang membuat Cigna lemah, dibuka secara brutal, dicari sebabnya dan dibereskan. Tahun 1998, mereka menggapai laba 80 juta dollar US.

Apa moral cerita di atas:

Change Management yang baik harus dilakukan secara “brutal” dan menyeluruh. Ingat Janus, melihat ke masa lalu dan menuju ke masa depan. Banyak company2 ingin melakukan perbaikan ke depan secara menyeluruh, tetapi lupa bahwa ada “legacy system” atau prinsip prinsip terdahulu yang harus dipangkas habis terlebih dahulu. Change management merupakan suatu perjalanan dari satu titik menuju titik yang lebih baik. Kalau titik awal nya aja gak jelas, kelemahannya aja gak tau, apa yang mau dibenerin?? Proyek2 change management paling sering gagal karena bukannya konsep maju ke depannya jelek, tapi keenggannan dari pihak management untuk membuang kebudayaan kebudayaan yang terpendam yang terbukti tidak efektif.

Contoh: Di banyak organisasi, sistem informasi sering menjadi suatu kelemahan yang mendasar. HR System sering menjadi sebuah sistem yang tidak terintegrasi. Laporan keuangan yang masih pake sistem manual, terlambat dan tidak lengkap merupakan contoh2 kelemahan mendasar.  

Mengenali kelemahan memang butuh waktu yang banyak, duit yang tidak sedikit, tetapi yang lebih penting adalah komitmen dari seluruh anggota, dari level tertinggi sampe level terendah. Lebih baik take time untuk beresin satu satu walaupun lama, daripada beresin secara keseluruhan dan akan merampas biaya, tenaga yang jauh lebih besar dan hasil yang jauh dari beres. 

Bukan artinya kita harus menelantarkan masa depan dan hanya fokus ke masa lalu. Tidak sama sekali!! Hanya kita harus brutal dulu pada diri sendiri sebelum kita melangkah lebih jauh. Yang benar adalah bukannya kita berlari mundur, melainkan kita membetulkan posisi start kita agar dapat melonjak jauh dan membuat gap paling besar dari pelari lainnya.

Salam sukses!!

Dog, Rabbit, Bull, Peacock……

Cara untuk menghadapi perbedaan adalah dengan MEMAHAMINYA. Hanya satu, memahaminya. Bukan sekedar mentoleransi tetapi MEMAHAMI. Contoh: mentoleransi anda bisa lakukan sambil tetap dongkol di hati. Memahami means anda mengerti mengapa perbedaan itu ada, apa sumber perbedaan itu, dan dengan memahami anda bisa MENEMPATKAN diri anda pada posisi yang benar. Itu saja caranya, GA ADA CARA LAIN!! No secret guys!!
Ada banyak Tools untuk memahami suatu makhluk yang namanya manusia. Saya beri lagi satu konsep yang cukup sederhana tetapi cukup penting untuk dimengerti, biasanya dipakai dalam dunia kerja ataupun dunia organisasi.

Lihat gambar:


Ada 4 arah panah, arah vertical menunjukkan degree extrovert dan introvert. Extrovert means anda terbuka, senang berbicara, good with people , segeto lah gampangnya. Introvert means anda kalem, tenang dan cenderung pendiam.
Sisi horizontal menunjukkan degree of work orientation. Task oriented berarti anda berorientasi pada tugas. Tugas dan tanggung jawab kudu dilaksanakan. Relationship oriented adalah social animal yang kadang lebih mengutamakan hubungan instead of tugas. Bukan berarti mereka ga tanggung jawab, tapi basis dari setiap tindakan mereka adalah tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Ok, masukkan di bagan ini, dapatlah kita 4 kuadran. Kuadran atas kiri adalah Banteng (bull), orang2 yang task oriented dan extroverted. Mereka senang berkompetisi, mereka merupakan pimpinan yang tegas dan terarah. Kuadran kanan atas adalah Peacock. Mereka adalah social animal yang bisa mengarahkan orang dengan pesonanya.
Kanan bawah adalah anjing (dog), tipe setia dan loyal, biasanya mereka amat teliti, layak diberi tugas2 yang membutuhkan ketelitian. Terakhir rabbit, mereka biasanya sangat soft person, menekankan pada human touch dan sangat “artsy” (biasanya)
Nah ini sedikit penjelasan, yang mana anda, anda kaji sendiri. Nah skarang, titik pointnya adalah, jika anda seorang pemimpin, lihat anak buah anda, clusterkan mereka dalam 4 bagian ini dan beri mereka porsi yang sesuai.

Contoh:
Kerjaan accounting dikasi ama Peacock BISA KACAU!! Bukan nya kerjain malah keliling kesana kemari, salah semua angkanya. Harusnya accounting atau keuangan tu sama Dog.

Kerjaan marketing sama Bull bisa dipaksa2 orangnya beli. Kalo produknya Toyota Kijang is OK. Cuma kalo produknya premium, butuh orang Rabbit untuk mengerjakan marketingnya.

Kerjaan Customer Maintenance jangan dikasi sama Dog, kurang tepat. Customer Maintenance, follow up, itu harus orang Peacock. Karena dia bisa buat orang tetap stay dengan charmnya.

Disaat yang sama, Bull harus kerja sama dengan Rabbit. Wah bisa stresss tu si Bull. Atau Peacock dengan Dog. Wah yang ada si Dog minder si Peacock stress !!

Nah sebaliknya kalo anda anak buah. Pahamilah pimpinan anda tipe apa, dan mengerti lah. Saat anda mengemukakan pendapat, come from his/ her side.

Contoh :
Pimpinan anda tipe dog : anda harus majuin DATA !! Majuin laporan statistik, data penjualan terakhir dll.
Pimpinan anda tipe Bull: Strategi harus benar. Kalo anda risk averse (lawannya risk taker), dan ide anda menghindari strategi, mending jangan ngomong, simpen aja di hati.
Pimpinan anda tipe rabbit: Anda harus pelan2 ngomongnya, sampaikan kata perkata dengan jelas, jangan machine gun. Jual ide anda dengan sedikit emotion selling, SUKSES!!
Pimpinan anda Peacock: Ngomong ide ajak dia pergi makan, atau sambil main Timezone. Ide anda pasti diterima

Nah intinya dari semua ini adalah, dengan mengerti perbedaan, anda bisa MEMAHAMI dan BERSIKAP dengan benar. Kalo anda TIDAK PAHAM, anda pasti stress menghadapi orang di depan anda, baik itu majikan, orang tua, anak, pegawai dll. So marilah menghargai dan memahami perbedaan. Salam

Belajarlah Dari Cerita Ini

Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.
Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.
“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

Rabu, 10 Mei 2017

Mengupas Soal Kepemimpinan

Mengutip Manager’s Scope edisi Mei 2008, ada 3 kaidah penting yang dipaparkan oleh Rosabeth Moss Kanter menyangkut organisasi/ korporasi kelas dunia. Menurut beliau, untuk menjadi suatu organisasi berkelas premium, haruslah mempunyai 3 hal dibawah ini:

1. Cosmopolitan Concept
Perusahaan/ Organisasi mempunyai sistem, strategi, nilai nilai yang berdasarkan kaidah2 kontemporer.

2. Cosmopolitan Competencies
Organisasi mempunyai kualitas nilai, produk, SDM, operasional perusahaan dan sistem keuangan yang berdasarkan standard universal dengan kompetensi yang prominen.

3. Cosmopolitan Connection
Organisasi mempunyai jaringan yang luas, melintasi teritori dan boundary yang ada, dan tidak terjebak pada usaha/ bisnis sektoral semata.

Ngomong gampangnya, untuk menjadi sebuah organisasi berkelas atas, buka mata, buka telinga, jangan picik, dan haruslah mempunya cara pandang dan konsep berpikir yang luas dan dinamis, serta punya pandangan yang jauh ke depan. In short, punya hati dan juga pake otak!!!

Nah masalahnya ya, dalam kehidupan saya selama ini, ga peduli di berbagai negara yang saya tinggali maupun negara yang saya kunjungi, dimana saya banyak berbagi cerita serta meneliti berbagai praktis bisnis dan organisasi , masalah “open-minded” dan “cosmopolitan-concept” ini masih merupakan suatu hal yang kurang diperhatikan oleh banyak pemimpin.

Pemimpin sebagai kunci dasar utama keberhasilan sebuah organisasi banyak yang lebih mengutamakan ego dan dirinya sendiri, konsep2 out-of-date yang tidak lagi sesuai dengan pasar, atau bahkan berbagai pembenaran diri yang pada ujung2 nya berakibat pada keruntuhan moral sebuah organisasi. Lucunya lagi, banyak yang tidak mau mendengar apa kata anggotanya, malas meneliti kekurangan dan kelebihan organisasinya, atau bahkan membiarkan anggotanya terkatung katung dan tidak mendapat nilai yang memadai.

Ada 4 jenis kepemimpinan yang patut ditilik, yang akan membedakan pemimpin yang sejati atau yang biasa2 saja, dan ini semua based on tingkat komitmennya:
 
1. Pemimpin yang berkata : “I will try” . Kalimat ini tidak mengubah apapun. Pemimpin yang berkata seperti ini sudah dapat dipastikan akan melakukan dengan setengah hati saja, karena komitmen ini memiliki tingkat pengharapan yang negatif.
2. Pemimpin yang berkata,” I will do my best”. Jujur saja, tidak lebih baik dari no 1, bahkan terkesan sangat klise. Alasannya pemimpin model begini, jika ketemu masalah sukar dan berat, akan lebih memilih untuk “default” dengan alasan, ” at least, I have did my best!!”
3. Pemimpin yang berkata,” I will do whatever it takes”, ini menunjukkan besarnya kesungguhan hati untuk menghadapi masalah. Inilah champion’s commitment. Mereka adalah orang2 yang berani gagal, calculated risk taker, yet they learn and fight back.
4. Pemimpin yang berkata,” Consider it is done”. Inilah komitmen tertinggi seorang pemimpin. Seberat dan sesusah apapun masalah, mereka akan berjuang sampai masalah terselesaikan. Mereka percaya bahwa apa yang mereka inginkan sudah terjadi, dan pengharapan mereka positif (have faith).

For all the leaders: ” We are constantly tested for our know-how to lead the business and organization in the right direction. We will be able to do the right things, make the right decisions, deliver the results, leave the business and the people in it better off than they were before.”

Laskar Pelangi


Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Raih bintang di jiwa

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia

Selamanya…
Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia

Selamanya…
Selamanya…
Laskar pelangi
Takkan terikat waktu…


Kadang hidup memang tidak adil, dan air mata kadang harus menetes di pipi kita. Kadang kita harus tunduk, dan lutut kita pun terhempas ke tanah, even untuk tetap mengangkat kepala pun sulit. Kesedihan menguasai asa yang terdalam, dan kerongkongan pun tercekat oleh air mata yang tak kunjung keluar. Tanpa engkau sadari masih ada jutaan mimpi, harapan, dan impian untuk dipenuhi. Masih ada alasan buat menari, tertawa dan bersyukur. Setiap detik, menit, dan jam engkau merasa pedih, dan hati mulai terasa miris, tetaplah ingat:

Menarilah dan terus tertawa
Karena dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
Cinta kita di dunia selamanya…
 

Stretch Yourself !!

This is my story:”
Saya selama ini saya sering mengemudi motor kesayangan saya, dan maksimum kecepatan saya selama ini adalah 100 km/jam. Saya selalu berpikir, ini adalah maksimum kecepatan yang dapat saya tempuh. Pada suatu ketika, ada sebuah motor yang menyalip saya dengan kecepatan kira kira 110-210 km/jam. Dipicu oleh kegeraman, saya langsung memutuskan untuk mengejar motor tersebut, hanya dengan tujuan ingin membalas motor tersebut. Tanpa sadar, saya menguntit motor tersebut, sudah 30 menit saya berjalan dengan kecepatan 120 km/ jam. Saya tidak pernah berpikir saya akan berjalan dengan kecepatan tersebut. Saya tidak pernah mengetahui bahwa saya MAMPU mengemudi secepat itu”

Moral:
Berapa kali kita di hidup kita suka sekali berkata,” Saya tidak mampu.” atau ” Saya tidak akan bisa” atau ” Itu terlalu hebat buat saya” atau ” Mimpi saya tidak terlalu besar, yang biasa biasa aja cukup.” The fact is,” You never know until you stretch yourself!!” Dalam hidup ini, You are only as big, as good, as proficient, as high, as rich, AS YOU THINK!!!  You will never surpass your imagination!!
Kadang kita suka sekali set our goal, sometimes terlalu rendah. Kalo ditanya, alasannya, biar kalo gak tercapai gak sakit hati. Apa ini hidup yang kalian inginkan?? Hidup “cukup” kah yang kalian inginkan? Berapa banyak mimpi mimpi besar dan masa depan yang super cerah yang bisa andai capai, semua hilang hanya karena anda tidak mempercayai bahwa anda bisa mencapainya. Berapa sering kemampuan anda terkubur, atau tidak maksimal, hanya karena anda tidak tahu bahwa anda punya kemampuan untuk menggapainya. Hanya karena anda set mimpi anda terlalu kecil, anda hidup dibawah yang seharusnya anda mampu raih?

Kawan, stretch yourself!! Jangan mau hidup under achieve, YOU CAN DO ANYTHING YOU WANT IF AND ONLY IF YOU BELIEVE IT!!! If you SEE it, you will MAKE it. No matter what your condition right now, kaya, miskin, tua, muda, wanita, pria, You are only as good as you think. Stretch yourself and you will amaze how well yourself doing something that you even never think of!!

Selasa, 09 Mei 2017

Iceberg Model of Competency

Coba perhatikan gambar di samping! Ini disebut dengan Iceberg Model of Competency. Pernah nonton film Titanic? Tau gunung es yang ditabrak oleh Kapal Titanic. Gede khan?? Nah tahukah teman teman bahwa gunung es yang hanya muncul di permukaan itu, hanya sebagian kecil dari total besar gunung es yang ada. Dengan kata lain, bagian bawah dari gunung es itu JAUH LEBIH BESAR daripada apa yang nampak di permukaan.

Nah, kali ini saya akan menjelaskan Iceberg Model of Competency. Iceberg Model terdiri dari 6 hal yang melambangkan faktor faktor yang menjelaskan sebuah skill atau kemampuan. Saya akan urutkan dari bawah ke atas.

1. Paling bawah adalah Values/ Beliefs (Nilai dan Kepercayaan). Ini mencakup hal hal yang paling mendasari semua perilaku kita. Tanpa sadar, apapun nilai dan kepercayaan kita, inilah yang paling mengatur seluruh perilaku kita yang nampak. Jika diliat dari luas icebergnya, ini adalah hal yang paling luas, yang artinya bahwa sebagian besar dari semua perilaku kita ditentukan oleh hal ini. Kepercayaan dan nilai nilai hidup kalian berpengaruh SANGAT besar terhadap bagaimana kita bertindak dan berpikir dalam hidup. Mau tahu suatu hal, ini bagian yang paling susah diubah!!

2. Attitude ( Sikap), adalah hasil dari nilai dan kepercayaan. Perlu disadari bahwa di iceberg model ini, sesuatu yang di atas adalah produk dari hal dibawahnya. Sikap melambangkan bagaimana posisi hati kita terhadap suatu masalah atau suatu keadaan yang berasal dari point of view kita terhadap sesuatu. Darimana datang nya point of view? No 1

3. Nilai, kepercayaan dan sikap kita akan mempengaruhi motivasi kita. Aku rasa ini sangat jelas. Seperti kata Donald Trump, ” Without Passion there is no Energy, without Energy there is nothing.” ( Tanpa hasrat tidak akan ada energy / motivasi, tanpa motivasi tidak ada apapun yang bisa dihasilkan.) Hasrat juga berasal dari No 1 dan 2
4 dan 5. Skills and Knowledge, adalah produk dari no 1, 2 dan 3.  Values, Beliefs, Attitude dan Motivasi merupakan suatu yang bersifat inner ( dalam diri). Pada tahap 4 dan 5 ini, skills dan knowledge berbicara mengenai transisi dari inner ke outer. Kepandaian dan pengetahuan kita semua bersumber dari dalam diri kita yaitu 1, 2, dan 3.

6. Paling terakhir, paling atas, dan paling terlihat adalah Behavior ( Tindak Tanduk). Mari saya langsung beri contoh:
 Ada orang malas. Itu adalah tindak tanduknya/ behaviornya. Itu adalah hal yang terlihat. Tapi mari kita telaah lagi, possible explanation untuk sikap malasnya. Saya akan mencoba merekonstruksi ini dari no 1.
Values dan Belief: Orang ini percaya bahwa uang datang dengan mudah. Kerja keras tidak penting. Yang penting dalah hoki dan kemujuran.
Sikap/ Attitude: Karena kepercayaan di atas, sikap hatinya adalah bersantai santai. Tanpa susah, kekayaan pasti datang koq!
Motivasi: Nah karena dua hal di atas, motivasi orang ini adalah bermalas malasan. Kunci hidup sukses adalah nikmati hidup selagi bisa!
Skills and Knowledge: Pasti orang ini bergaul dengan orang orang malas, menimba ilmunya orang orang malas seperti ” bagaimana menghabiskan duit 50 juta rupiah dalam satu hari” atau ” bagaimana mendapat duit cepat lewat kasino”. Ini adalah skill skill dan knowledge yang ditimba oleh orang ini.
Akibatnya apa yang terlihat di no 6? Perilakunya adalah MALAS!!!

Moral:
Model ini menjelaskan bahwa semua hal yang kita lakukan, semua perilaku yang tampak dari luar, semua bersumber sangat jauh ke dalam. Kalo kalian ingin membenarkan perilaku kalian, gak bisa benerin apa yang keliatan doank. Telaah lagi sampai dalam, dan beresin yang di dalam. Kuncinya adalah beresin yang paling bawah, yang atas ikut dengan sendirinya!!

Kalo kalian ingin jadi solusi buat lingkungan, liat orang2 malas, rendah diri, atau sombong, betulin mereka punya bawahnya!! Berapa sering kita liat orang gak tau sopan santun, yang kita serang adalah atasnya: Pasti ini orang gak pernah diajar sopan santun ama bokapnya ( Knowledge), atau pasti ini orang gak pernah belajar tata krama ( Skill), siapa tau dia punya nilai nilai dan kepercayaan yang salah, yang tidak diperbaiki dari kecil! Mau terbeban betulin orang, betulin dulu bawahnya!!! Tanamkan nilai nilai pada orang itu,  atasnya pasti ikut semua. Buat kalian yang punya sifat jelek, mau ubah? Telaah dulu sampe bawah, betulin dulu valuesnya, semua pasti ikut!!
Ayo kawan, jangan kita suka cela orang lebih dulu! Mau jadi solusi buat lingkungan?? benarkan dulu diri sendiri dan orang orang di sekitar kita. Caranya? Tanamkan nilai nilai yang baik. Injeksi kepalanya dan hatinya dengan nilai nilai yang membangun. Kikis semua nilai nilai yang salah. Kenapa dari tadi saya bilang nilai, soalnya kita manusia hidup karena NILAI. Apa yang dipegang dan menjadi panduan hidup orang? Lagi lagi NILAI. Salah atau benarnya perilaku itu orang tergantung NILAI yang dianutnya. Jadi, selamat menjadi orang BERNILAI!!!

Alkisah Sang Kutu

Di dunia ini, juara lompat tinggi yang paling tinggi ternyata bukannya Andrei Silnov, juara Olympic lompat tinggi Beijing 2008. Bukan juga Germaine Mason ataupun Tia Hellebauttia, Silver Medalist and Women Gold Medalist Beijing 2008. Hebatnya lagi dari spesies homo sapiens kalo pake nama latin, melainkan Philaenus spumarius, atau yang diprediksi dalam Bahasa Indonesia cukup dikenal dengan nama kutu loncat.

Philaenus spumarius atau SpittleBug, menurut penelitian terbaru University of Cambridge, mampu melompat setinggi 70 cm. Heh, koq pendek ya? Yang jadi masalah ada panjang badannya hanya 6 mm, atau sepanjang penghapus di ujung pensil. Kalo itu ditransform sebagai manusia, bandingannya adalah seorang manusia yang mampu melompat setinggi 210 m, nah sementara rekor dunia lompat tinggi saat ini aja cuma 2,4 cm.

Nah ceritanya ni, si kutu loncat suatu hari dimasukkan ke dalam kotak korek api. Sepanjang hari dia lompat lompat, tapi ya tingginya cuma setinggi kotak korek api, karena mentok. Setelah beberapa lama di masukkan dalam kotak korek api, kutu ini boleh keluar lagi. Apa yang terjadi?? Secara mengejutkan, saat dia udah di dunia nyata, eh si kutu lompatnya ternyata  cuma setinggi kotak korek api, padahal dia udah di luar. Apa moral cerita ini?

Berapa sering kita “menilai” diri kita sendiri hanya sanggup melompat, mencapai, meraih, menggapai sesuatu yang hanya setinggi kotak korek api. Berapa sering saat anda “dimasukkan” ke dalam kotak korek api, atau terlalu lama berada di kotak korek api, anda beranggapan bahwa kotak korek api lah limit anda, batas anda.

Friends, apa yang menjadi kotak korek api anda? Apa yang menjadi penghalang bagi anda? Orang orang di sekeliling anda bilang anda gak mampu, bos bilang anda goblok, guru bilang anda gak becus, orang tua bilang anda gak ada harapan masa depan, teman bilang anda payah?? Pertanyaan saya adalah, apa anda ingin tetap hidup dalam kotak korek api anda, atau anda kembali ke kodrat anda, yang mampu melompat 200x panjang badan anda.

The real secret of success is BELIEVE that you will be success. If you cannot see it, you won’t reach it!! You are only as big as your mind. Kalo anda percaya bahwa anda mampu melompat tinggi, melampaui masalah anda, mengatasi setiap perkataan negatif dalam hidup anda, mengikis semua masa lalu pahit dan kegagalan masa silam, melompat tinggi dan menggapai mimpi anda dengan hati yang terbuka, 100% sukses itu akan MENGEJAR anda. Semua berawal dari MINDSET!

Minggu, 07 Mei 2017

Teknik Pemilihan Benur Udang

Benur merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya udang. Jika ada 100% yang mendorong keberhasilan dalam budidaya, maka benur memegang peranan sebanyak 50%. Sehingga di sini sangatlah penting jika kita bisa mengetahui ciri-ciri benur yang kualitasnya baik. Kualitas benur yang baik akan memberikan pertumbuhan yang lebih baik dan panen lebih cepat, selain itu juga pemilihan benur yang baik dapat mengurangi resiko penyakit dan kegagalan. Kualitas benur yang baik dapat diamati dan diuji baik secara visual, mikroskopis, mikrobiologis hingga PCR.

Benur udang
Sejarah Pemilihan Benur
  • Sebelum tahun 1990 : Pengamatan visual saja
  • Tahun 1990 - 2000 : Pengamatan mikroskopis (Skoring), Tes MBV, Tes Vibrio
  • Tahun 2000 - sekarang : Tes PCR, Benur SPF
Pemeriksaan Kualitas Benur

Tingkat 1 : Pengamatan visual, Stress test, Formaline test

Pengamatan Visual
  • Benur windu PL-13 : 10 mm
  • Benur vaname PL-10 : 8 mm
  • Keseragaman: Coeff. Variation < 25% (ideal < 15%)
  • Warna : pigmen bening atau gelap (tidak merah, putih keruh atau kebiru-biruan).
  • Aktivitas : gerakan aktif dan tidak ada kematian.
  • Antena lurus (tidak membentuk huruf V), ekor membuka.
  • Tingkah laku : melompat ketika wadah diketuk, berenang melawan arus, menempel di dasar/dinding.
  • Hepatopancreas penuh berwarna gelap (kecoklatan / kehitaman tergantung makanan)
  • Usus penuh membentuk garis lurus.

CV (Coeffisien Variation)


Stress Test
  1. Air dari bak benur dicampur dengan air tawar dengan perbandingan 1 : 1.
  2. Masukkan benur 300 ekor tunggu 3 jam.
  3. Setelah 3 jam hitung benur yang masih aktif (bergerak ketika disentuh).
Penghitungan :
SR = (benur yang aktif/total sampel benur) x 100%
Dinyatakan lolos jika SR > 75%
Jelek jika SR < 75%

Formaline test
  1. Air dari bak benur diberi formaline dengan dosis 100 ppm (0,1 ml / liter).
  2. Masukkan benur 300 ekor tunggu 1 jam.
  3. Setelah 1 jam hitung benur yang masih aktif (bergerak ketika disentuh).
Penghitungan :
SR = (benur yang aktif/total sampel benur) x 100%
Dinyatakan lolos jika SR > 75% (>90% excelent)
Jelek jika SR < 75%

Tingkat 2 : Pengamatan mikroskopis
Fungsinya untuk mendapatkan informasi yang lebih detail tentang kondisi benur. Peralatan yang diperlukan :
  1. Mikroskop, beaker, slide / coverslip
  2. Malachyte green (pewarnaan MBV)
  3. Drop pipet, disecting set
  4. Random sampling: 100 ekor / bak; 15 – 25 untuk diperiksa
  5. Hasil secara kuantitatif - metode skoring.

Kriteria Pemeriksaan


1. Kondisi hepatopancreas : Menunjukkan kemampuan cerna, penyakit




2. Kondisi otot : Harus mulus/bersih. Kelainan otot menandakan stress



3. Muscle-gut ratio (MGR) : Perkembangan otot baik.


4. Fouling : Tidak ada penempelan 



5. Necrosis (deformity) : Perkembangan abnormal




6. MBV Occlusion bodies : Indikasi stress

Tingkat 3 : Pengamatan mikrobiologi, Tes penyakit dengan PCR

Meliputi pemeriksaan mikrobiologis dan tes PCR.

1. Uji Mikrobiologis
  • Hancurkan sampel udang yang telah diambil secara random, kultur 1 loop sampel pada media TCBS.
  • Kriteria lolos tes: Vibrio kuning < 80 koloni; Vibrio hijau    < 60 koloni; Vibrio nyala (tidak ada)
  • Vibrio hijau lebih bersifat pathogen.

 2. Uji PCR (Polymerase Change Reaction)

Uji PCR pada benur meliputi:
  • WSSV (white spot)
  • IHHNV
  • TSV
  • IMNV
Hasil uji keempat virus harus menunjukkan negative test
Bila salah satu positif, maka benur dinyatakan tidak lolos tes.



KESIMPULAN

Kriteria benur yang baik :
  1. Uji PCR semua harus negatif
  2. Uji mikroskopis nilai tertinggi 60, bila total nilai 50 atau lebih berarti lolos dan bila kurang dari 50 berarti tidak lolos (jelek), bila ada 3 yang nilainya 0 berarti tidak lolos
  3. Pengamatan visual, stress test, tes vibrio harus baik. (lihat hasil tes)

Widhi Servo - Owner Servo Group

Saya tidak berbisnis, hanya mengalihkan pikiran negatif saya. Baca selanjutnya di sini 

Top