PT Suri Tani Pemuka rangkul Kawasan Vannamei Suri Tani Pemuka (Kavas)
Berkembang menuju kesejahteraan bersama. Tagline Japfa Group ini
menjalar ke semua sendi-sendi perusahaan, tidak terkecuali kepada salah
satu anak perusahaannya PT Suri Tani Pemuka (STP). Melalui program
terbarunya, STP semakin mendekati pembudidaya dan merangkulnya untuk
berkembang menuju kesejahteraan bersama.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perikanan budidaya, STP
menyadari betul cerahnya prospek perikanan di Indonesia, terutama
komoditas udang. Sehingga dengan prinsip perusahaan yang dipegang dan
prospek tersebut STP merangkul petambak-petambak kecil melalui program
terbarunya Kawasan Vannamei Suri Tani Pemuka (Kavas).
Setelah beberapa siklus percobaan bersama petambak kecil potensial,
Kavas akhirnya resmi diluncurkan pada awal tahun ini di 2 lokasi yang
menjadi pilot project-nya, Kabupaten Jembrana, Bali (28/2) dan Kabupaten
Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (1/3). Launching ini sekaligus
menjadi kunjungan lapang Head of Aquaculture Japfa Group, Renaldo
Santosa.
Dalam kunjungan tersebut, Renaldo dan jajaran STP bertemu dengan
petambak-petambak yang telah menjadi mitranya. Tidak kurang dari 150
petambak di Bali dan puluhan petambak di Lombok yang telah menjadi mitra
kerja STP hadir dalam acara ini. “Kita ingin lebih dekat dengan
customer, ya. Hadirnya kita di sini, supaya ada dampak positif terutama
dalam peningkatan pendapatan petambak kecil,” ujar Renaldo pada
kesempatan di Bali.
Head of Aquafeed and Supporting Operation PT STP, Ardi Budiono ikut
menjelaskan bahwa program Kavas saat ini dilaksanakan di 4 kawasan,
yaitu Bali, Lombok, Sumbawa, dan Sulawesi. “Harapannya, sesuai motto
Japfa yaitu berkembang menuju kesejahteraan bersama. Latar belakang
Kavas adalah untuk mewujudkan kepedulian STP terhadap kemajuan budidaya
udang di kabupaten Jembrana. Adanya satu kawasan, diharapkan pola
budidaya udang skala kecil akan lebih mudah dikontrol dan hasilnya jadi
lebih baik serta berkelanjutan,” kata Ardi saat kunjungan di Bali.
Sistem Kerjasama
Ardi lanjut menjelaskan, petambak yang tergabung dalam program Kavas
akan mendapatkan 4 keuntungan sekaligus. Keempat keuntungan tersebut
antara lain mendapatkan pelayanan teknis dari tenaga profesional,
mendapatkan suplai benur dan pakan yang berkualitas, pengecekan kualitas
air secara periodik, serta menjadi mitra bisnis udang STP. “Melalui
kerjasama seperti ini, petambak-petambak kecil akan mempunyai program
budidaya yang lebih jelas dan terukur,” kata Ardi.
Hal tersebut juga diakui oleh salah satu penggagas program ini, Aidi
Idris, Head of Unit STP Banyuwangi. Menurut Aidi, Kavas akan menjadi
program prioritas PT STP dalam pelayanan kepada petambak udang skala
kecil. Target STP untuk Bali dan Indonesia Timur. Di Bali, Kavas sudah
berjalan di beberapa lokasi. Lahan di jembrana ini masih luas.
“Yang sekarang kita lihat ini adalah pola-pola budidaya non intensif
yang masih kurang, sehingga tingkat keberhasilannya juga rendah. Program
ini sebetulnya lebih ke mindset, sehingga kita coba wujudkan ini
(program Kavas, red) supaya petambak kecil makin maju,” terang Aidi.
Aidi menambahkan, selama ini, petambak tradisional atau skala kecil
berjalan sendiri-sendiri dengan polanya masing-masing. Hadirnya Kavas
ini diharapkan mampu memberi kontribusi dalam upaya sukses budidaya
berkelanjutan. “Tidak hanya hari ini berhasil dan siklus berikutnya
tidak. Tetapi bagaimana setiap siklus itu, petambak berhasil. Intinya di
SOP-nya dan kita punya SOP. Target jangka panjangnya, turut membantu
upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup petambak kecil. Kita
ingin seperti itu,” terang Aidi.
STP menjadikan Indonesia wilayah timur sebagai pembuka program Kavas.
Namun demikian, program ini akan dikembangkan juga ke wilayah barat.
Menurut Aidi, saat ini tengah disiapkan beberapa daerah di bagian barat
sebagai target pengembangan lainnya. Aidi optimis setelah melihat
program Kavas di Bali dan Lombok berjalan dengan baik.
Manfaat Program Kavas
Petambak-petambak yang tergabung dalam program ini memberikan apresiasi
tulus dan positif terhadap Kavas, baik petambak dari Bali maupun dari
Lombok. Petambak dari Mirah Akuakultur Bali, Nengah Darnanta, mengakui
manfaat program Kavas.
Baginya, kehadiran Kavas sangat membantu ia bersama manajemen. “Kita
selama ini terkendala di benur, juga kondisi air. Adanya Kavas, kita
jadi merasa lebih aman berbudidaya udang. Sebab dengan adanya pengecekan
air secara periodik, kita jadi lebih paham kondisi tambak kita. Untuk
benur, akan lebih membantu jika STP menerapkan sistem Yarnen (Bayar
Panen) dan petambak kecil bisa dapat dengan mudah,”harap Nengah.
Hal positif juga disampaikan oleh Mengewarman, perwakilan petambak dari
Lombok bercerita bahwa ia merasa sangat terbantu dengan adanya program
Kavas ini, terutama program pendampingan yang diberikan oleh STP. Ia
mengaku bahwa dirinya sempat frustasi karena selalu mengalami kegagalan.
Bahkan ia sempat berpikir untuk tidak menambak lagi.
Namun akhirnya ia dirangkul oleh pihak STP untuk diberikan pendampingan
secara intensif. “Kalau tidak mau berubah akan terpuruk terus, dan
tidak akan menyelesaikan masalah,” ujar Mengewarman menirukan nasehat
pihak STP saat itu. Setelah itu, ia rutin didampingi oleh teknisi STP
dari mulai persiapan, produksi, hingga pasca panen.
Konsultasi untuk meningkatkan daya dukung tambak pun diterima oleh
Mengewarman. “Di sini STP memberikan terobosan yang baru, bagaimana
mengatasi masalah yang ada bagaimana pengelolaan air yang tadinya tidak
bisa digunakan menjadi lebih bagus,” tutur Mengewarman.
Yang tidak kalah penting manfaatnya bagi Mengewarman adalah adanya
tempo pembayaran pakan hingga satu bulan. Hal ini tentunya membantu
Mengewarman untuk mengatur arus keuangan dengan lebih fleksibel.
Hingga siklus ketiga pendampingan produktivitas udang di tambak
Mengewarman terus meningkat. Awalnya produksi 600 kg sampai 1 ton per
hektar. Setelah pendampingan pertama menjadi 7 ton per hektar.
Pendampingan kedua 9 ton per hektar. Dan pendampingan ketiga 12 ton per
hektar.
Melalui program Kavas ini, ia berharap ke depan, daerahnya akan menjadi
lebih berkembang lagi. “Kedepan akan lebih maju. Bagaimana kawasan ini
menjadi kawasan kampung sinar vannamei. Bersinarnya kawasan ini karena
vannamei,” ujar Mengewarman optimis.
Sabtu 15 April 2017 - lTROBOS Aqua / Adv