Dalam dunia perikanan parameter kualitas air mempunyai
peranan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan nilai kualitas aiar dapat
menunjukkan apakah air tersebut layak atau tidak untuk budidaya perikanan.
Selain itu, parameter kualitas air juga mampu mendeteksi tingkat kesuburan
perairan. Parameter kualitas air dibagi menjadi tiga, yaitu :
Parameter
Fisika
Parameter fisika adalah salah satu
parameter yang digunakan untuk mengukur kadar kualitas air yang berhubungan
dengan fisika seperti suhu, kecepatan arus, kecerahan dan tinggi air. Parameter
fisika meliputi :
1.
Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda (air).
2.
Kecepatan arus
Kecepatan arus adalah gerakan massa
air dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas)
maupun secara horizontal (gerakan ke samping) dengan satuan m/s.
3.
Kecerahan
Kecerahan adalah
suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada
kedalaman tertentu.
4.
Kedalaman
Kedalaman adalah suatu keadaan yang menunjukkan tinggi
rendahnya air dengan satuan meter (m).
5.
Warna air
Warna air adalah parameter yang menunjukkan warna perairan
yang dipengaruhi oleh jenis substrat atau biota yang mendiami perairan tersebut
seperti plankton dan lain-lain.
6.
Salinitas
Salinitas adalah konsentrasi total ion di perairan dengan
satuan ppt (part per thousand).
Parameter
Kimia
Parameter kimia adalah parameter
yang sangat penting untuk menentukan air tersebut dikatakan baik atau tidak
dalam budidaya perikanan. Parameter kimia meliputi DO, pH, amoniak, nitrat,
nitrit, TAN, TOM, fospor, BOD, COD, alkalinitas, kesadahan, CO2 dan
lain-lain. Parameter kimia meliputi :
1.
DO (Dissolved Oxygen)
Oksigen terlarut (DO) adalah
jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi
atmosfer/udara dengan satuan ppm (part per million).
2.
pH (Power of Hydrogen atau Poisson
Hard)
pH adalah suatu ekpresi dari
konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam air. Besarannya dinyatakan
dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H.
3.
COD (Chemical Oxygen Demand)
Chemical Oxygen Demand adalah
jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh biota perairan dalam reaksi kimia dengan
satuan ppm (part per million).
4.
BOD (Biology Oxygen Demand)
Biology Oxygen Demand
adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh biota perairan dengan satuan ppm (part
per million).
5.
CO2 (Karbondioksida)
Karbondioksida adalah jumlah karbon
yang dihasilkan oleh biota air dalam respirasi dengan satuan ppm (part per
million).
6.
Amonia (NH4)
Amoniak adalah senyawa yang
terbentuk dari oksidasi bahan organik yang mengandung bahan nitrogen dalam air
dengan bantuan bakteri. Amonia merupakan produk sisa metabolisme yang utama dari ikan.
7.
Nitrat (NO3-)
Nitrat adalah hasil dari proses
nitrifikasi oleh bakteri Nitrobacter.
8.
Nitrit (NO2-)
Nitrit adalah hasil dari proses
oksidasi amonia oleh bakteri Nitrosomonas.
9.
Total Amonia Nitrogen
(TAN)
Total Amonia Nitrogen (TAN) adalah
gabungan dari beberapa senyawa nitrogen yang meliputi NH4 (amonia terionisasi, karena memiliki ion
positif) dan NH3 (tak terionisasi, karena tidak memiliki ion)
10.
Total Organic Matter
(TOM)
Total Organik Matter (TOM) atau
sering disebut bahan organik terlarut total merupakan kandungan bahan organik
total atau keseluruhan di perairan yang terdiri dari bahan organik terlarut,
tersuspensi (particulate) dan koloid.
11.
Alkalinitas
Alkalinitas adalah suatu parameter
kimia perairan yang menunjukan jumlah ion karbonat dan bikarbonat.
12.
Kesadahan
Kesadahan
adalah kandungan mineral
tertentu di dalam air, umumnya yaitu ion kalsium (Ca) dan magnesium
(Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau
sering disebut dengan air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang
tinggi.
13.
Total Dissoved Solid
(TDS)
Total Dissoved Solid
(TDS) adalah jumlah ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik)
yang terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat terlarut dalam part
per million (ppm) atau sama dengan milligram per liter (mg/L).
14.
Total Suspended Solid
(TSS)
Total Suspended Solid
(TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan
ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid.
15.
Hidrogen Sulfida (H2S)
H2S adalah gas beracun
yang dihasilkan dari hasil penguraian atau perombakan bahan organik oleh
bakteri.
Parameter
Biologi
Parameter biologi adalah parameter
yang digunakan untuk mengetahui kepadatan biota di dalam air. Biota tersebut
dapat berupa plankton, benthos, perifiton, bakteri maupun biota jenis lainnya.
Tetapi dalam dunia perikanan biota yang sering diukur adalah jenis plankton dan
bakteri baik biota yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Parameter biologi meliputi :
1. Plankton
Plankton adalah mikroorganisme yang hidup
melayang di perairan, mempunyai gerak sedikit sehingga mudah terbawa oleh arus.
Plankton merupakan salah satu komponen utama dalam sistem rantai makanan atau food
chain dan jaring makanan atau food web (Ferianti, 2007). Plankton
dibagi menjadi dua jenis yaitu fitoplankton (plankton tumbuhan) dan zooplankton
(plankton hewan).
2. Bakteri
Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik
(tidak mempunyai selubung inti), uniselluler dan berukuran renik (mikroskopis).
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar
luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi
ada pula yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan seperti golongan Bacillus
sp, Nitrosomonas, Nitrobacter dll. Sedangkan bakteri merugikan antara lain
adalah Vibrio sp, Pseudomonas dan lain-lain.
Daftar pustaka
Ferianti FM 2007.Metode Sampling
Bioekologi.Jakarta-Bumi Aksara