Jika itu terjadi di perusahaan anda,
maka perusahaan anda hanya akan digerakkan 3 karyawan saja, 5 karyawan hanya
akan menjadi penonton saja, dan 2 karyawan berpotensi untuk merusak perusahaan
anda.
Tidak lain adalah dengan
meningkatkan rasa percaya kepada manajemen bahwa mereka memiliki kompetensi
yang baik untuk memimpin dan kompetensi yang baik dalam bidang yang mereka
pimpin. Pemimpin juga harus memiliki integritas yang baik, dan terakhir
memiliki rasa kepedulian yang tinggi kepada karyawan.
3 cara inilah para pemimpin
yang baik membangun kepercayaan terhadap mereka.
Para karyawan yang terikat lebih
banyak fokus pada tujuan dan nilai dari sebuah pekerjaan, jadi bukan lagi
kepada apa yang harus saya kerjakan tetapi mengapa saya mengerjakan suatu
pekerjaan dan ini dapat menghasilkan kemampuan yang meningkat 6 kali lebih
besar dibandingkan apa yang dilakukan oleh para pesaing perusahaan.
Level rasa keterikatan karyawan
dengan perusahaan akan semakin meningkat dengan karyawan dimana karyawan
tersebut memiliki rasa kebanggaan yang besar terhadap kontribusi yang diberikan
oleh perusahaan kepada masyarakat, komunitas dan dunia.
Karyawan yang terikat juga mampu
mendorong virtual workforce dan rata-rata mereka menggunakan teknologi yang
keren. Karena teknologi lah yang mendorong generasi Y.
Mereka juga mampu mendorong
kreativitas. Karyawan yang terikat mampu mendorong adanya pemberdayaan dan
inovasi bukan hanya sekedar prosedur dan kebijakan. Kenapa generasi Y penting?
Karena generasi Y yang lahir antara tahun 1980 sampai dengan tahun 2000 akan
menjadi lebih banyak daripada generasi baby boomers (lahir tahun 1946-1964)
pada tahun 2015.
Tahun 2020 diperkirakan generasi Y
ini akan mewakili 50% dari tenaga kerja. Jadi sebaiknya mulai sekarang, anda
memperhatikan siapa karyawan yang menggerakkan usaha anda, siapa yang menjadi
biasa-biasa saja, dan siapa saja yang bisa merusak perusahaan anda.
“Tanpa Karyawan yang hebat, mustahil memiliki bisnis kelas dunia”
– Tom MC Ifle