Senin, 24 April 2017

Karyawan yang tidak terlibat akan berusaha menenggelamkan kapal



Jika itu terjadi di perusahaan anda, maka perusahaan anda hanya akan digerakkan 3 karyawan saja, 5 karyawan hanya akan menjadi penonton saja, dan 2 karyawan berpotensi untuk merusak perusahaan anda.

Tidak lain adalah dengan meningkatkan rasa percaya kepada manajemen bahwa mereka memiliki kompetensi yang baik untuk memimpin dan kompetensi yang baik dalam bidang yang mereka pimpin. Pemimpin juga harus memiliki integritas yang baik, dan terakhir memiliki rasa kepedulian yang tinggi kepada karyawan. 
3 cara inilah para pemimpin yang baik membangun kepercayaan terhadap mereka.

Para karyawan yang terikat lebih banyak fokus pada tujuan dan nilai dari sebuah pekerjaan, jadi bukan lagi kepada apa yang harus saya kerjakan tetapi mengapa saya mengerjakan suatu pekerjaan dan ini dapat menghasilkan kemampuan yang meningkat 6 kali lebih besar dibandingkan apa yang dilakukan oleh para pesaing perusahaan.

Level rasa keterikatan karyawan dengan perusahaan akan semakin meningkat dengan karyawan dimana karyawan tersebut memiliki rasa kebanggaan yang besar terhadap kontribusi yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat, komunitas dan dunia.
Karyawan yang terikat juga mampu mendorong virtual workforce dan rata-rata mereka menggunakan teknologi yang keren. Karena teknologi lah yang mendorong generasi Y.
Mereka juga mampu mendorong kreativitas. Karyawan yang terikat mampu mendorong adanya pemberdayaan dan inovasi bukan hanya sekedar prosedur dan kebijakan. Kenapa generasi Y penting? Karena generasi Y yang lahir antara tahun 1980 sampai dengan tahun 2000 akan menjadi lebih banyak daripada generasi baby boomers (lahir tahun 1946-1964) pada tahun 2015.

Tahun 2020 diperkirakan generasi Y ini akan mewakili 50% dari tenaga kerja. Jadi sebaiknya mulai sekarang, anda memperhatikan siapa karyawan yang menggerakkan usaha anda, siapa yang menjadi biasa-biasa saja, dan siapa saja yang bisa merusak perusahaan anda.

“Tanpa Karyawan yang hebat, mustahil memiliki bisnis kelas dunia”
– Tom MC Ifle

Widhi Servo - Owner Servo Group

Saya tidak berbisnis, hanya mengalihkan pikiran negatif saya. Baca selanjutnya di sini 

Top