Untuk membuktikan apakah Biaya yang
dikeluarkan untuk Keselamatan Kerja termasuk “Pemborosan” atau
“Investasi”, Anda harus mengetahui kerugian apa saja yang bisa terjadi
jika ada kecelakaan di tempat kerja…
Kerugian akibat kecelakaan kerja merupakan jumlah kerugian untuk
korban ditambah dengan kerugian-kerugian lain (material dan non
material) akibat dari kecelakaan tersebut.
Menurut Teori yang dikemukakan oleh Frank E Bird Jr, bahwa kerugian
akibat kecelakaan diibaratkan seperti gunung es yang ada di air… bagian
yang nampak di permukaan justru lebih kecil dibanding dengan bagian yang
tidak terlihat…
Kerugian-kerugian akibat kecelakaan kerja sendiri dikenal dengan Kerugian Langsung dan Kerugian Tidak Langsung
Teori Gunung Es ini menjelaskan bahwa bagian yang nampak di permukaan
merupakan kerugian langsung (kerugian yang diasuransikan), sedangkan
bagian yang tidak terlihat adalah kerugian tidak langsung (kerugian yang
tidak diasuransikan).
Rasio Kerugian Langsung dan Kerugian Tidak Langsung Kecelakaan Menurut Heinrich
Pada tahun 1931, Heinrich merilis hasil study yang dilakukan pada
tahun 1926 tentang biaya kecelakaan. Didapat bahwa rasio perbandingan
biaya langsung dan tidak langsung adalah 1 : 4.
Heinrich menulis hasil penelitian dan analisa diperoleh bahwa biaya
yang keluarkan jika terjadi kecelakaan adalah 4 kali lebih besar
dibanding dengan biaya pengobatan pekerja yang mendapat cidera.
Rasio biaya kecelakaan ini banyak menjadi literatur di berbagai buku
yang membahas mengenai kerugian kecelakaan. Walaupun penelitiannya
dilakukan pada tahun 1926, namun hasil penilitian masih diakui banyak
orang.
Kerugian Kecelakaan Menurut Frank E Bird Jr
Pada tahun 1974, Bird memperkenalkan teori gunung es tentang biaya
kecelakaan. Pada teori gunung es ini, Bird Jr menerangkan bahwa Biaya
dari kecelakaan sebenarnya dapat diukur dan dapat dikontrol. Teori
Gunung es yang dikemukakan Bird Jr menunjukkan bahwa kerugian dari
kecelakaan dikategorikan menjadi biaya yang diasuransikan dan biaya yang
tidak diasuransikan.
Tahun 1985, F.E. Bird Jr. dan G.L. Germain mengemukakan biaya apa
saja yang masuk ke dalam kategori biaya yang diasuransikan dan biaya
yang tidak diasuransikan.
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa biaya yang diasuransikan
(biaya kompensasi dan biaya medis) cukup kecil bila dibandingkan dengan
biaya yang tidak diasuransikan.
Pada level terkecil, perbandingan antara biaya yang diasuransikan dan
biaya yang tidak diasuransikan adalah 1 : 6. Dimana 1 merepresentasikan
biaya diasuransikan, dan 6 adalah biaya yang tidak diasuransikan (5
untuk kerusakan harta benda + 1 untuk biaya lainnya).
Sedangkan untuk level maksimum, perbandingan antara biaya yang
diasuransikan dan biaya yang tidak diasuransikan mencapai 1 : 53 (dimana
53 adalah 50 untuk biaya kerusakan harta benda + 1 untuk biaya lainnya)
Ini menjelaskan bahwa biaya yang tidak diasuransikan akibat
kecelakaan yang terjadi bisa mencapai 53 kali lebih besar dibanding
biaya kompensasi dan pengobatan korban.
Apa Saja Biaya Yang Termasuk Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Kecelakaan..?
Untuk mengetahui biaya apa saja yang masuk ke Biaya Langsung dan
Biaya Tidak Langsung akibat Kecelakaan dapat mengacu pada teori gunung
es di atas.
Biaya langsung (direct cost) merupakan biaya yang langsung
dikeluarkan oleh perusahaan akibat kecelakaan yang terjadi, Sepeti biaya
pengobatan pekerja yang cidera dan biaya kompensasi sesuai regulasi
yang berlaku.
Yang termasuk biaya langsung adalah : Biaya pengobatan dan biaya kompensasi karyawan yang mendapat cidera.
Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) merupakan biaya lain diluar
biaya langsung yang juga dihitung sebagai kerugian akibat kecelakaan.
Biaya ini memang sulit untuk dihitung, namun bisa dikonversikan sehingga
bisa dihitung.
Yang termasuk Biaya tidak Langsung Kecelakaan diantaranya:
- Biaya Kerusakan bangunan
- Biaya Kerusakan alat/mesin yang digunakan
- Biaya perbaikan peralatan
- Biaya karena terhentinya produksi
- Biaya karena banyaknya pekerja lain yang terhenti mengikuti investigasi
- Biaya dari pengawas yang juga ikut investigasi
- Akomodasi lainnya
- Biaya lembur karyawan
- dan lain-lain
Cukup banyak sekali biaya yang dikeluarkan akibat kecelakaan yang
terjadi, itu semua dihitung sebagai kerugian dan akan mengurangi profit.
Mengapa Anda saya ajak membahas ini, tentu ini akan berkaitan dengan
bagaimana Anda membuktikan bahwa Biaya / budget tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) merupakan “Pemborosan” atau “Investasi”.
Demikian pembahasan mengenai teori Gunung Es (Iceberg) yang
membahsa mengenai biaya langsung dan biaya tidak langsung akibat
kecelakaan kerja. Dengan mengetahui ini, harapannya sebagai Praktisi K3,
kita jangan hanya melihat biaya langsung saja dalam mengkalkulasi
kerugian kecelakaan. Namun, mengikutkan biaya tidak langsung yang
sebenarnya lebih besar dalam total kerugian kecelakaan di statistik
perusahaan.
- Rethinking ratios of Indirect to Direct Costs by Fred A. Manuele
- https://www.wcf.com/hidden-costs-accidents
- http://www.preston.gov.uk/businesses/health-and-safety/accidents/costs-accidents/