Rabu, 07 Juni 2017

What People Say about Your Company !

Business leaders, owners, para pimpinan perusahaan, top management dan manager, apakah Anda tahu apa yang orang-orang katakan mengenai perusahaan Anda? Apakah Anda sadar dan mengetahui apa yang karyawan Anda rasakan dan katakan kepada komunitas dan kerabatnya mengenai organisasi yang Anda pimpin saat ini?

Pertanyaan tersebut bisa jadi ditanggapi dengan serius atau bahkan ada pula yang sama sekali tidak peduli apa yang orang lain mau katakan terhadap perusahaan, karena orientasinya hanya profit dan mengabaikan apa yang orang lain katakan dan rasakan terhadap perusahaannya. Suka atau tidak, akan selalu ada orang yang akan membicarakan mengenai perusahaan Anda bila mereka merasakan hal yang menyenangkan ataupun hal yang kurang menyenangkan.

Sayangnya terkadang banyak leader hanya mau mendengarkan berita yang baik-baik saja, dan seolah menutup telinga dan membela diri bila ada yang mengatakan hal yang sedikit kurang baik terhadap perusahaannya.

Memang perusahaan tidak bisa mengontrol apa yang orang lain katakan terhadap perusahaannya, tapi perusahaan bisa mengontrol apa yang terjadi di dalam perusahaannya sehingga apa yang dilakukan orang-orang di dalam perusahaan dapat memberi dampak yang berbeda untuk orang lain, dan dampak itulah yang akan memberi word of mouth yang positif atau negatif. Mari kita lihat dari 3 sudut pandang apa yang kerap orang katakan terhadap perusahaan Anda, dan mengapa Anda harus mulai peduli atas apa yang orang katakan.

Mantan Karyawan
Pernahkah Anda menanyakan apa alasan mendasar karyawan Anda mengundurkan diri?Kalaupun sang mantan karyawan menyebutkan alasannya, apakah itu adalah alasan yang sebenarnya? Ada yang menyatakan karena mendapat tawaran yang lebih baik, akan tetapi di sela-sela makan siang ia bercerita kepada kerabatnya bahwa betapa kecewanya ia dengan sang atasan yang tidak mendukungnya, kecewa karena apa yang dikatakan dan dilakukan sang atasan tidak sejalan, dan pada akhirnya mantan karyawan ini membuat kesimpulan bahwa management di perusahaannya tidak baik. Contoh tersebut hanyalah sebagian kecil, masih banyak kisah lain seperti: pimpinan perusahaan yang bisa teriak-teriak saat meeting (ironisnya hingga melempar barang) dan membuat karyawan menjadi tertekan, aturan dan kebijakan perusahaan yang membingungkan karyawan, kesejahteraan karyawan dan keseimbangan hidup karyawan yang tidak terlalu di pikirkan dimana hampir setiap hari pulang hingga dini hari. Bayangkan 1 karyawan yang mengundurkan diri dan menceritakan ke komunitas dan keluarganya atas apa yang di rasakan, sehingga lambat laun tercipta persepsi di benak orang lain bahwa perusahaan A seperti ini memperlakukan karyawannya, perusahaan B begini pola management-nya.

Karyawan Saat ini
Ternyata yang membicarakan perusahaan Anda bukan saja orang yang sudah resign, melainkan karyawan Anda yang saat ini masih aktif-pun juga bisa ikut membicarakan mengenai perusahaan Anda. Kecenderungan manusia apabila tidak ada forum atau media untuk menyuarakan apa yang mereka rasakan kepada pimpinan (apalagi kalau pimpinannya enggan dan tidak mau terbuka terhadap masukan), maka mereka menyuarakannya di meja makan siang bersama kerabat yang lain. Apa saja isinya?
Keluhan akan kebijakan perusahaan yang tidak memikirkan karyawan, menceritakan isi hati betapa kesalnya dengan atasannya yang berbicara kasar kepadanya, dan masih banyak lagi tentunya, karena waktu makan siang bisa hampir 50%nya dihabiskan untuk menceritakan kondisi yang mereka alami. Tapi tentu ada juga yang baik, bercerita bagaimana ia begitu senang dan pola management perusahaan, dan atasannya yang begitu peduli dengan pengembangannya.

Karyawan Masa Depan
Jangan pikir calon karyawan tidak mencari tahu mengenai perusahaan Anda. Mereka akan mengetik nama perusahaan Anda di search engine, dan melihat seperti apa perusahaan Anda, dan terkadang bisa juga mencari tahu apa yang orang lain katakan terhadap perusahaan Anda. Jika ada yang pernah bercerita di blog tentang perusahaannya, maka tidak menutup kemungkinan hal tersebut juga bisa diakses orang lain. Bagus ga sih perusahaannya, bagaimana sih budaya perusahaannya? Pressurenya tinggi ga? Kalimat-kalimat tersebut adalah sebagian contoh yang calon karyawan Anda mungkin akan cari tahu dari teman, keluarga, dan bisa jadi dari social media. Jangan sepelekan efek social media, facebook, twitter, dan media lainnya, karena semakin banyak orang mencurahkan perasaannya di media tersebut dan hal itu bisa diakses oleh jutaan orang.

Coba Anda simak perusahaan-perusahaan yang masuk dalam jajaran Fortune 500, mayoritas banyak yang membicarakan hal positif dari perusahaan tersebut, entah itu dari pengembangan karir, pelatihannya, budaya kerjanya, sampai kepada lingkungan kerjanya yang begitu dinamis. Bagaimana dengan perusahaan Anda? Jangan selalu bertanya mengapa turnover karyawan saya tinggi, melainkan, tanyakan: apa yang orang lain katakan terhadap perusahaan saya? Jika perusahaan Anda mau bertumbuh menjadi lebih baik terlebih aspek reputasi perusahaan di mata masyarakat dan para pencari kerja, maka mulailah melakukan assessment, lakukan pembicaraan dengan pendekatan yang personal kepada karyawan Anda, coba cari tahu di internet bagaimana tanggapan orang terhadap perusahaan Anda (contoh tools: tweetdeck, socialmention, trackur, google alerts, board reader).

Saya akhiri tulisan ini dengan mengutip apa yang dikatakan oleh Benjamin Franklin: It takes many good deeds to build a good reputation, and only one bad one to lose it.
 
Salam sukses untuk perusahaan kita !

Widhi Servo - Owner Servo Group

Saya tidak berbisnis, hanya mengalihkan pikiran negatif saya. Baca selanjutnya di sini 

Top